Bismillah..
kehidupan seseorang, seekor atau sesuatu makhluk ciptaan Allah swt yang bernyawa dan tidak bernyawa tidak akan dapat lari dari keadaan paksa, terpaksa, dipaksa, memaksa. Adakah ianya sesuatu yang wajib kita rasai? wajarkah kita merasainya? Haruskah kita merasai? Perlukah kita merasai? Mestikah kita merasai? Apabila kita dipaksa untuk menyukai sesuatu yang kita tidak suka atau tidak berkenan? Apa yang patut kita lakukan? Adakah kita hanya perlu menerima dengan seadanya? Adakah kita perlu bersetuju dengan setiap keputusan yang telah ditetapkan untuk kita sedangkan kita terpaksa menerimanya? Apa perlu kita meluahkan dan menunjukkan secara terang-terangan tentang ketidaksetujuan tersebut? hurmmmm...
terdapat satu situasi di mana kita perlu menyukai seseorang yang kita tidak tahu asal-usul dan latar belakangnya. Tanpa punyai masa yang cukup untuk kita mengenalinya, kita seolah-olah perlu menyegerakan hubungan yang menjurus ke arah sesuatu yang lebih kompleks. Apa perlu di samakan perhubungan datuk nenek moyang kita zaman dahulu kala, di mana semuanya hanya lebih kepada unsur-unsur "serah", "berserah", "diserah" atau "menyerah"? Adakah tiada pilihan yang boleh dibuat pada waktu itu?
Apabila zaman telah melewati zaman, putaran masa semakin pantas, bumi pun sudah semakin tua dan uzur, apa perlu kita masih dalam keadaan "paksa" dan "serah"? *THINK*
orait, ade dua linnk yang ingin dikongsi..
mari klik---> isu kawen.pilihan sendiri atau orang tua , kawen pilihan atau paksa
agak-agak kalau korang dalam situasi ni nak buat macam mana????
stresss nye kalo kena paksa.....:( explain to them!biar paham!
ReplyDeletesangat stress kan!
ReplyDelete